MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI
DAN
KEMAUAN ANAK
DALAM BELAJAR MATEMATIKA
Disusun oleh:
Haryati
Kurniawati
2225142203
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG
2015
Kata Pengantar
Segala
puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat Islam, iman dan ihsan
kepada umat-Nya. Sehingga atas rahmat dan nikmat-Nyalah saya dapat
menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa pula shalawat serta salam kita panjatkan
kepada Nabi besar kita Muhammad SAW.
Pembuatan
makalah ini merupakan salah satu tujuan untuk penyelesaian tugas mata kuliah
Psikologi Pendidikan, tentang bagaimana cara untuk meningkatkan kemauan siswa
dalam belajar matematika.
Selanjutnya
saya mengucapkan terimakasih kepada Dosen mata kuliah Psikologi Pendidikan yang
telah memberi bimbingan serta arahan dalam penulisan makalah ini. Demi
melengkapi dan memperbaiki kekurangan yang ada dalam makalah ini, penulis
mengharapkan saran dari pembaca yang membangun.
Serang, 18 April 2015
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar.............................................................................................
Daftar Isi......................................................................................................
Daftar Isi......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................
1.1 Latar Belakang.......................................................................................
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................
1.3 Tujuan....................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN............................................................................
2.1 Pengertian Percaya Diri.........................................................................
2.2 Penyebab Anak Kurang Percaya Diri...................................................
2.3 Cara Meningkatkan Kepercayaan Diri Anak........................................
2.4 Hubungan Kepercayaan Diri dengan Prestasi Belajar Anak.................
BAB III PENUTUP....................................................................................
3.1 Kesimpulan............................................................................................
3.2 Saran......................................................................................................
Daftar Pustaka.............................................................................................
Lampiran......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Matematika
bukan suatu hal yang asing yang terdengar di telinga kita, setiap saat kita
pasti akan dihadapkan dengan matematika. Matematika merupakan ratunya ilmu,
semua cabang ilmu pasti memerlukan perhitungan. Matematika berasal dari bahasa
latin “mathematika” yang mulanya diambil dari bahasa yunani “mathematike” yang
berarti mempelajari.
Matematika juga merupakan suatu pelajaran yang tersusun secara
beraturan, logis, berjenjang dari yang paling mudah hingga yang rumit. Dengan
demikian , pelajaran matematika tersusun sedemikian rupa sehingga pengertian
terdahulu lebih mendasari pengertian berikutnya.
Namun dalam
dunia anak, matematika dijadikan suatu yang sangat menakutkan bagi mereka. Hal
ini dikarenakan banyak menghafal rumus, materinya terlalu rumit dan tentunya
yang pasti adalah ketika mengerjakan soal matematika banyak salahnya.
Dalam makalah
ini saya akan membahas bagaimana cara meningkatkan kemauan anak untuk
mempelajari matematika lebih lanjut dan bagaimana menghilangkan rasa tidak
percaya diri dalam masing-masing anak tersebut menurut beberapa ahli psikolog
yang ada di dunia.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Kendala apa saja yang dialami anak sehingga kurangnya kepercayaan
diri anak untuk belajar matematika?
2.
Bagaimana cara untuk meningkatkan kepercayaan diri dalam belajar
yang baik?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui
kendala apa saja yang dialami anak sehingga kurangnya kemauan untuk belajar
matematika.
2.
Mengetahui bagaimana cara untuk meningkatkan kepercayaan diri dalam
belajar yang baik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Percaya Diri
Rasa percaya diri (self confidence) adalah keyakinan
seseorang akan kemampuan yang dimiliki untuk menampilkan perlaku tertentu.
Dengan kata lain, kepercayaan diri adalah bagaimana kita merasakan tentang diri
kita sendiri, dan perilaku kita akan merefleksikannya tanpa kita sadari.[1]
Kepercayaan diri merupakan suatu
keyakinan yang dimiliki seseorang bahwa dirinya mampu berperilaku seperti yang
dibutuhkan untuk memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster
(1978), mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah: mandiri, tidak
mementingkan diri sendiri, cukup toleran, ambisius, optimis, tidak pemalu,
yakin dengan pendapatnya sendiri dan tidak berlebihan.[2]
Teori kepercayaan diri menurut ahli psikologi
terkenal Sigmund Fred-, bahwa kepercayaan dir adalah suatu
tingkatan rasa sugesti tertentu yang berkembang dalam diri seseorang hingga
merasa yakin dalam berbuat sesuatu. Sehingga apabila berpijak pada makna teori
kepercayaan diri tadi, maka memiliki pengertian tentang kepercayaan diri dapat
pula dijadikan sebagai landasan bagi seseorang untuk dapat mengembangkan diri.
Namun kita sebagai manusia yang
beragama tidak harus selalu mengacu pada psikologi barat seperti orang ini
saja. Sejatinya di dalam diri kita sudah dapat dimaksimalkan untuk mendapatkan
kepercayaan diri itu sendiri.
Manusia sudah diciptakan dengan
kesempurnaan dan kelengkapan segala hal yang melebihi disbanding dengan makhluk
ciptaan Tuhan lainnya. Dengna memaksimalkan potensi ini maka manusia sudah
dapat menjadi sosok yang penuh dengna percaya diri.
Dengan percaya diri inilah manusia
dapat dipastikan mampu untuk melakukan berbagai hal. Dengan ini ada semacam
semangat pelecut yang berasal dari diri seseorang itu sendiri untuk dapat dan
mampu melakukan suatu hal atau banyak hal.
2.2
Penyebab Anak Kurang Percaya Diri
Banyak orang yang merasa tidak percaya diri, sehingga membuat
mereka meperlakukan diri sendiri dengan buruk, merasa tidak berguna dan tidak
berharga. Rasa percaya diri yang kurang adalah akibat dari kejadian buruk di
masa kanak-kanak yang telah membuat seseorang bersikap acuh tak acuh. Hasil
akhir dari kurangnya rasa percaya diri ini biasanya mengarah pada penghukuman
terhadap diri sendiri, yang akan merampas keyakinan dirinya, serta kemampuannya
untuk berfikir rasional.
Penyebab umum kurangnya rasa percaya diri antara lain adalah:
·
Terabaikan.
Anak-anak yang tumbuh tanpa mendapatkan cinta dan kasih sayang yang cukup akan
merasa terabaikan dan bersikap acuh tak acuh saat mereka dewasa. Pada saat
belajar dikelas terkadang anak mengharapkan guru memberi perhatian khusus
terhadapnya, seperti menanyakan bagaimana pelajarannya dan apa yang belum
difahami oleh anak tersebut, yang aka membuat anak menjadi lebih semangat untuk
terus bertanya. Namun apabila guru tidak memberi perhatian terhadap
anak-anaknya, maka anak akan merasa terabaikan.
·
Kritik yang berlebihan. Saat seorang anak terus menerus diingatkan bahwa dia nakal, itu
akan membuatnya menjadi depresi dan hilang kepercayaan diri. Terkadang ada saja
anak yang mendapatkan kritik yang tidak enak dari gurunya, mengatakan bahwa si
anak sangat malas atau bodoh. Dan hal ini dapat menurunkan rasa percaya diri
anak ketika kedepannya, membuat anak benar-benar malas belajar dan tidak peduli
dengan tugas yang diberikan gurunya.
·
Pengalaman negatif. Kurangnya
rasa percaya diri terkadang disebabkan oleh pengalaman yang negatif. Semua anak
memiliki pengalaman negative atau pengalaman buruk yang berbeda-beda,
contohnya: anak memiliki pengalaman buruk saat disekolahnya selalu mendapatkan
nilai jelek di satu matapelajaran, dan tidak yakin apabila kedepannya ia akan
mendapatkan nilai yang lebih baik dari sebelumnya. Karena anak ini sudah
mensugestikan dirinya tidak mampu dalam matapelajaran tersebut.
2.3
Cara Meningkatkan kepercayaan Diri Anak
Banyak orang tua yang baru menyadari betapa kurangnya percaya diri
anak ketika balita mulai memasuki dunia social kecilnya, yaitu prasekolah.
Sebelum masa itu datang, rasa ragu dan malu yang melanda anak saat berinteraksi
dengan orang luar masih belum dipandang sebagai masalah dan cenderung
dimaklumi. Sebetulnya sejak dini anda sebagai orang tua sudah bias mulai
melatih balita agar tidak hanya menjadi jagoan kandang saja, sehingga hal ini
tidak menjadi kebiasaan sampai ia dewasa.
Beberapa hal yang bias dijalanin untuk meningkatkan kepercayaan
diri.
·
Berkonsentrasi pada kekuatan bukan kelemahan.
Keyakinan
berasal dari dalam. Anda harus mengajak anak untuk berkonsentrasi pada hal-hal
positif tentang dirinya, memberikan penghargaan sendiri untuk setiap hal
positif yang ditulisnya tadi. Meyakinkan dirinya kepada diri sednri bahwa ia
mampu melakukan segalanya.
·
Mencoba hal baru.
Pengalaman
baru dapat memberikan keyakinan dengan membantunya tumbuh senbagai orang.
Pendekatan pengalaman baru sebagai kesempatan untuk belajar, bukan kesempatan
untuk menang ataupun kalah. Melakukan hal tersebut akan membawanya peluang baru
dan dapat meningkatkan rasa penerimaan diri.
·
Menggunakan citra positif
Terutama
adalah latihan mental, visualisasi sendiri sebagai orang yang percaya diri
adalah satu cara untuk membuat yakin mentalitas. Citra positif adalah cara lain
untuk membangun kepercayaan diri, dan jangan memberi ruang untuk berkembangnya
pikiran negative.
·
Meningkatkan skill percakapan
Meningkatkan
kemampuan bicara dapat membantu agar merasa lebih nyaman dan percaya diri dalam
situasi social yang lebih besar akan mengakibatkan keyakinan secara
keseluruhan. Seringlah bertanya kepada guru tentang materi atau rumus yang
belum difahami ketika berada didalam kelas.
·
Jadilah diri sendiri
Mempercayai
diri bahwa anda bias dan mampu, tidak mendengarkan apa yang orang lain katakana
tentang anda.
2.4
Hubungan Kepercayaan Diri dengan Prestasi Belajar Anak
The relationship between general self-confidence and academic
achievement has been documented in literature. It is a controversial
relationship and different studie showed conflicting result A significant
number of studies reported the positive correlation of self-confidence with
grades in language course.[3]
Franken (dalam Huitt, 2009) juga menyatakan bahwa terdapat
penelitian yang menunjukkan bahwa konsep diri merupakan dasar semua perilaku
yang bermotivasi. Konsep diri yang memberikan peningkatan diri menuju ideal,
dan diri ideal yang menciptakan motivasi dalam perilaku.
Motivasi berpresstasi merupakan daya
penggerak yang memotivasi semangat bekerja seseorang, yang mendorong seseorang
untuk mengembangkan kreativitas dan menggerakkan semua kemampuan serta energy
yang dimilikinya demi mencapai prestasikerja yang maksimal.
Motivasi seseorang untuk berprestasi
dipengaruhi oleh banyak hal, salah satunya adalah peranan konsep diri atau
percaya diri. Sehingga disimpulkan bahwa hubungan positif antara keduanya
adalah, semakin positif kepercayaan diri akademik anak, maka semakin tinggi
motivasi berprestasi yang dimiliki anak, dan sebaliknya, semakin negative
kepercayaan diri akademik, semakin rendah pula motivasi berprestasi yang
dimiliki anak.
BAB III
3.1
Kesimpulan
Dari yang kita lihat sebelumnya maka disimpulkan bahwa harusnya
dilakukan pendekatan kepada anak terlebih dahulu, dari pendekatan akan muncul
rasa percaya diri dari anak, lalu diikuti oleh cara-cara peningkatan percaya
diri selanjutnya. Dan janganlah sekali-kali membuat anak merasa terabaikan atau
memberinya perkataan yang negative yang akan membuat percaya dirinya turun
kembali.
3.2
Saran
Bagi
Guru
·
Guru diharapkan dapat melaksanakan peranan sebagai fasilitator
pembelajaran yang baik, denngan cara mendoro dan memotivasi siswa agar siswa
berani menjawab pertanyaan atau mengemukakan pendapatnya.
·
Guru diharapkan mampu membangun suasana kelas yang aktif dengan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpendapat, bertanya, menjawab maupun
menyanggah.
Bagi Siswa
·
Siswa diharapkan mempunyai keberanian yang lebih, dalam
mengemukakan pendapatnya.
·
Siswa sebaiknya dapat menumbuhkan motivasi dalam dirinya untuk
percaya diri dalam menghadapi permasalahannya.
Daftar Pustaka
http://www.anneahira.com/pengertian-kepercayaan-diri.htm diakses 17 April, 2015. Pukul 22:35
https://edupsi.wordpress.com/2010/04/03/cara-meningkatkan-percaya-diri/ diakses 18 April, 2015. Pukul 15:20
http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/balita/psikologi/bangun.rasa.percaya.diri.anak.sejak.dini/001/007/791/1/1 diakses 18 April, 2015. Pukul 15:25
http://amarsuteja.blogspot.com/2013/06/penelitian-hubungan-antara-tingkat.html diakses 18 April, 2015. Pukul 21:16
http://wownita.blogspot.com/2011/01/penyebab-kurangnya-rasa-percaya-diri.html diakses 18April, 2015. Pukul 22:20
Lampiran
[1] Adywibowo, Inge Pudjiastuti. Jurnal Pendidikan
Penabur, Memperkuat Kepercayaan Diri Anak melalui Percakapan Referensial. 40:49.
Jakarta, Desember 2009. 13 halaman.
[2] Purnamaningsih, Esti Hayu dkk. Jurnal Psikologi,
Kepercayaan Diri dan Kecemasan Komunikasi Interpersonal pada mahasiswa. 68:71.
Yogyakarta, 2003. 5 halaman.
[3]
Al-Hebaish, Safa Mohammad. The
Correlation between General Self-Confidence and Academic Achievement in the
Oral Presentation Course.61:65. Saudi Arabia, Januari 2012. 6 halaman.tyf3
No comments:
Post a Comment