Dalam setiap penelitian
selalu berlandaskan filosofi, hakikat filosofi adalah kebenaran yang diperoleh
melalui berfikir logis, sistematis, dan metodis. Kebenaran adalah kenyataan apa
adanya sesuai dengan logika atau akal sehat, tanpa adanya tambahan sedikitpun.
Dan kebenaran juga sekaligus menjadi tujuan pengembangan ilmu pengetahuan
karena bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.
Penalaran
adalah proses berfikir yang bertolak dari pengamatan indera yang menghasilkan sejumlah
konsep dan pengertian. Penalaran merupakan proses berfikir yang sistematik
untuk memperoleh kesimpulan berupa pengetahuan. Penalaran mempunyai kaitan yang
sangat erat dengan berfikir dan logika. Dalam kehidupan kita selalu berfikir. Kegiatan
berfikir yang dilakukan secara sadar, tersusun dalam hubungan yang saling
berhubungan, dan bertujuan untuk menghasilkan suatu kesimpulan, inilah yang
kita maksud sebagai proses bernalar. Penalaran dapat dibedakan sebagai penalaran
induktif dan deduktif.
1.
Penalaran
Induktif
Penalaran induktif
adalah sebuah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau
sikap yang berlaku umum yang didasarkan oleh fakta-fakta khusus, dan prosesnya
disebut dengan induksi. Atau bisa juga dikatakan sebagai penarikan kesimpulan
dari sesuatu yang bersifat khusus menjadi bersifat umum.
2.
Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif adalah
penarikan kesimpulan berdasarkan premis-premis atau pernyataan dasar dari satu
atau beberapa pernyataan. Dengan kata lain, apa yang dikemukakan di dalam
kesimpulan secara tersirat telah ada di dalam pernyataan tersebut. Sebenarnya
kesimpulan-kesimpulan yang dihasilkan adalah pernyataan lain dari pernyataan
yang telah ada, dan pada intinya adalah sama.
Hal ini pula yang membedakan antara penalaran
deduktif dengan penalaran induktif. Pada induktif, dihasilkan kesimpulan baru,
sedangkan pada penalaran deduktif akan menghasilkan kesimpulan yang sebenarnya
yang sudah ada pada pernyataan tersebut.
Berfikir Deduktif dan Induktif
1.
Berfikir
Deduktif
Berfikir
deduktif adalah suatu proses berfikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat
umum terlebih dahulu kemudian dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Dalam berfikir deduktif didasarkan atas prinsip, buku, teori atau putusan lain
yang berlaku umum untuk suatu hal ataupun gejala. Dan ketepatan menarik
kesimpulan dalam proses berfikir deduktif tergantung dari tiga hal, yaitu:
1)
Kebenaran
premis mayor,
2)
Kebenaran
premis minor,
3)
Kebenaran
penarikan kesimpulan.
Macam-macam penalaran
Deduktif
1.
Silogisme
Disusun oleh dua buah pernyataan dan sebuah kesimpulan. Pernyataan
yang mendukung silogisme ini disebut sebagai premis yang kemudian dibedakan
menjadi premis mayor dan premis minor.
2.
Entimem
Silogisme yang diperpendek atau tidak perlu menyebutkan premis umum,
tetapi langsung menyatakan kesimpulan dengan premis khusus yang menjadi
penyebabnya.
2.
Berfikir Induktif
Proses berfikir
induktif adalahsuatu proses berfikir untuk menarik suatu kesimpulan yang
bersifat umum dari kasus yang bersifat khusus atau individual. Proses ini
dimulai dari pernyataan-pernyataan yang mempunyai ruang lingkup yang khas dan
terbatas, yang diakhiri denganpernyataan yang bersifat umum. Pengetahuan yang
dihasilkan dari proses berfikir induktif merupakan esensi dari fakta-fakta yang
telah dikumpulkan.Proses berfikir induktif memungkinkan penyusunan pengetahuan
secara sistematis, yang mengarah terhadap beberapa pernyataan yang bersifat
pokok.
No comments:
Post a Comment