Monday, 30 November 2015

Bernalar Sebagai Dasar Berpikir untuk Memperoleh Kebenaran

Dalam setiap penelitian selalu berlandaskan filosofi, hakikat filosofi adalah kebenaran yang diperoleh melalui berfikir logis, sistematis, dan metodis. Kebenaran adalah kenyataan apa adanya sesuai dengan logika atau akal sehat, tanpa adanya tambahan sedikitpun. Dan kebenaran juga sekaligus menjadi tujuan pengembangan ilmu pengetahuan karena bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.

            Penalaran adalah proses berfikir yang bertolak dari pengamatan indera yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Penalaran merupakan proses berfikir yang sistematik untuk memperoleh kesimpulan berupa pengetahuan. Penalaran mempunyai kaitan yang sangat erat dengan berfikir dan logika. Dalam kehidupan kita selalu berfikir. Kegiatan berfikir yang dilakukan secara sadar, tersusun dalam hubungan yang saling berhubungan, dan bertujuan untuk menghasilkan suatu kesimpulan, inilah yang kita maksud sebagai proses bernalar. Penalaran dapat dibedakan sebagai penalaran induktif dan deduktif.

1.      Penalaran Induktif
Penalaran induktif adalah sebuah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum yang didasarkan oleh fakta-fakta khusus, dan prosesnya disebut dengan induksi. Atau bisa juga dikatakan sebagai penarikan kesimpulan dari sesuatu yang bersifat khusus menjadi bersifat umum.

2.      Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif adalah penarikan kesimpulan berdasarkan premis-premis atau pernyataan dasar dari satu atau beberapa pernyataan. Dengan kata lain, apa yang dikemukakan di dalam kesimpulan secara tersirat telah ada di dalam pernyataan tersebut. Sebenarnya kesimpulan-kesimpulan yang dihasilkan adalah pernyataan lain dari pernyataan yang telah ada, dan pada intinya adalah sama.

Hal ini pula yang membedakan antara penalaran deduktif dengan penalaran induktif. Pada induktif, dihasilkan kesimpulan baru, sedangkan pada penalaran deduktif akan menghasilkan kesimpulan yang sebenarnya yang sudah ada pada pernyataan tersebut.

Berfikir Deduktif dan Induktif
1.      Berfikir Deduktif
Berfikir deduktif adalah suatu proses berfikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat umum terlebih dahulu kemudian dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus. Dalam berfikir deduktif didasarkan atas prinsip, buku, teori atau putusan lain yang berlaku umum untuk suatu hal ataupun gejala. Dan ketepatan menarik kesimpulan dalam proses berfikir deduktif tergantung dari tiga hal, yaitu:
            1)      Kebenaran premis mayor,
            2)      Kebenaran premis minor,
            3)      Kebenaran penarikan kesimpulan.


Macam-macam penalaran Deduktif
            1.      Silogisme
      Disusun oleh dua buah pernyataan dan sebuah kesimpulan. Pernyataan yang mendukung                     silogisme ini disebut sebagai premis yang kemudian dibedakan menjadi premis mayor dan premis       minor.
            2.      Entimem
      Silogisme yang diperpendek atau tidak perlu menyebutkan premis umum, tetapi langsung                   menyatakan kesimpulan dengan premis khusus yang menjadi penyebabnya.

2.      Berfikir Induktif
Proses berfikir induktif adalahsuatu proses berfikir untuk menarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari kasus yang bersifat khusus atau individual. Proses ini dimulai dari pernyataan-pernyataan yang mempunyai ruang lingkup yang khas dan terbatas, yang diakhiri denganpernyataan yang bersifat umum. Pengetahuan yang dihasilkan dari proses berfikir induktif merupakan esensi dari fakta-fakta yang telah dikumpulkan.Proses berfikir induktif memungkinkan penyusunan pengetahuan secara sistematis, yang mengarah terhadap beberapa pernyataan yang bersifat pokok.


No comments:

Post a Comment