Monday, 30 November 2015

Membaca Kritis

Tujuan seseorang membaca suatu teks seperti buku, artikel, putusan hakim, peraturan perundang-undangan, kontrak, akta notaris, dan seterusnya tentu bermacam-macam. Pada umumnya, dan ini yang paling mudah, tujuan seseorang membaca teks adalah untuk memperoleh informasi atau pengetahuan tentang sesuatu. Dapat juga pembaca itu bermaksud untuk mengkonfirmasi atau mempertegas atau mengecek kebenaran tentang sesuatu hal yang sebelumnya dia ragukan keabsahannya. Tujuan lain adalah dia membaca karena ditugaskan oleh dosen untuk menulis ringkasan dan/atau resensi atas isi teks itu, dsbnya. Oleh karena berbeda tujuannya, maka membaca sebuah teks juga dapat dilakukan dengan teknik yang berbeda.
Banyak mahasiswa yang dalam membaca teks cenderung hanya ingin mengetahui tentang sesuatu hal, teori, pendapat ahli, dan kemudian menghapalnya untuk keperluan persiapan ujian. Dengan demikian, ia hanya fokus untuk mencari informasi apa yang tertulis dalam teks, namun tidak memerhatikan secara detil dan kritis tentang misalnya:
a.       siapa dan apa latar belakang penulisnya
b.      tahun berapa teks itu ditulis
c.       apakah setelah sekian tahun berlalu teks tersebut tidak direvisi oleh penulisnya?
d.      Apakah isi teks itu masih relevan dengan kondisi saat ini, apa dan bagaimana pendekatan yang dipakai oleh penulis tersebut?
e.       Apa argumentasi atau dalil yang dikemukakan oleh penulis itu?
f.       Cukupkah dalil atau klaim yang dilontarkan penulis didukung oleh fakta, data, atau bukti yang sahih?
g.      Apakah ide atau pendapat atau klaim dari penulis tersebut selaras dengan penulis lainnya, ataukah justru berbeda? Bila berbeda, di mana, dalam hal apa, dan mengapa ada perbedaan antara ide atau argumentasi dari penulis itu dengan penulis lain?
Teknik membaca dengan kritis
1.      Membaca kritis hanya dapat dilakukan terhadap bahan pustaka non-fiksi. Bahan bacaan fiksi seperti cerpen, novel, atau komik, tentu sulit bila harus dibaca dengan kritis, dan bahkan tidak ada alasan untuk melakukannya sebab orang membaca pustaka itu hanya untuk kesenangan belaka.
2.      Tempatkan atau posisikan diri anda secara ‘berjarak’ terhadap teks yang anda baca. Maksudnya, anda harus siap untuk menjadi semacam ‘penonton’ atau bahkan ‘juri’ atas teks itu.
3.      Agar anda dapat memposisikan diri sebagai juri, maka anda harus bersiap untuk membuka lebar-lebar pikiran atau wawasan anda, alias anda tidak boleh bersikap subyektif terhadap isi teks atau apalagi terhadap penulisnya. Sikap subyektif hanya akan membuat anda menjadi pasif dan melemahkan daya kritis anda.
4.      Baca dan perhatikan bukan hanya apa yang tertulis, tetapi konteks dari isi teks. Konteks ini dapat diketahui dengan misalnya memerhatikan bahwa: teks itu ditulis pada era / masa yang jauh berbeda dengan kondisi saat ini, penulisnya berlatar belakang tertentu seperti ideologi dan kultur yang mungkin berbeda dengan ideologi atau kultur anda. Dalam situasi seperti ini anda harus menyadari dan memahami perbedaan yang timbul antara apa yang anda yakini dengan apa yang ditulis dalam teks.
5.      Selalu pertanyakan atau ‘gugat’ apa yang diklaim oleh penulis dalam teks tersebut. Pertanyakan setiap argumen yang dikemukakan, teliti apakah penulisnya cukup memberikan bukti, data, fakta untuk mendukung argumen atau klaimnya? Apakah bukti tersebut sahih? Apakah argumentasinya valid? Pertanyakan pula asumsi atau anggapan dasar yang melatar-belakangi argumen penulisnya. Apakah asumsi yang dipakainya tepat dan benar?
6.      Bandingkan apa yang tertulis dalam teks dengan tulisan oleh penulis lain, analisis dan evaluasi apakah terdapat persamaan pendapat antara teks yang satu dengan teks lain untuk topik yang sama? Bila terdapat perbedaan maka teliti dan timbanglah sejauh mana perbedaan itu terjadi? Evaluasi dengan hati-hati pendapat atau klaim penulis yang mana yang lebih akurat, masuk akal, dan valid? Serta mengapa demikian?
7.      Evaluasilah sumber referensi yang dirujuk oleh penulis dalam teks tersebut, apakah sumber tersebut otoritatif / berwibawa / tepat atau tidak. Misalnya, sang penulis ternyata hanya mendalilkan pendapatkan dengan menggunakan sumber referensi dari berita atau artikel dalam surat kabar dan bukan dari buku teks atau artikel ilmiah yang ditulis oleh orang yang benar-benar qualified di bidangnya, jika demikian maka kualitas sumber referensi pantas diragukan karena amat lemah. Dapat terjadi pula bahwa penulisnya tidak merujuk ke sumber referensi manapun, hal ini pantas menimbulkan keraguan terhadap mutu dan kelayakan teks yang bersangkutan.
8.      Perhatikan kemungkinan adanya pendapat yang bias dari sang penulis dalam teks tersebut. Sebagai contoh, seorang penulis yang tidak obyektif, menulis artikel atau buku tentang politik atau sistem pemilu atau parpol dengan pendekatan yang partisan hanya karena dia anggota parpol tertentu atau bersimpati pada parpol tertentu. Subyektivitas pendapat yang bersumber dari sikap yang tidak obyektif dari sang penulis teks, harus anda perhatikan dan bersikaplah kritis dalam menilai teks semacam itu.
Beberapa pertanyaan untuk membantu anda menjadi pembaca yang kritis:
1.      Pastikan apa tujuan anda membaca teks. Apakah anda bermaksud untuk sekedar mendapatkan informasi atau pengetahuan untuk menjawab pertanyaan? Apakah anda membaca untuk mengumpulkan bahan penulisan esai? Apakah anda membaca sebagai persiapan mengikuti kuliah dan diskusi kelas? Apakah anda membaca untuk menilai kelayakan teks tersebut sebagai sumber rujukan anda dalam menulis esai dan/atau menjawab ujian?
2.      Perhatikan dan pahami judul teks. Apakah judul itu benar menjelaskan isinya? Ataukah judul teks tidak merepresentasikan isi teks?
3.      Pikirkan apakah anda sebelum membaca teks sudah memiliki pemahaman atau pengetahuan tentang topik dalam teks itu. Apakah anda memiliki pengharapan tertentu dari teks tersebut sebelum membacanya? Apa yang anda harapkan? Apakah harapan anda terpenuhi setelah membacanya? Apakah anda mendapatkan sesuatu setelah membacanya, ataukah justru anda merasa bosan, bingung, kecewa?
4.      Perhatikan bagaimana sistematika dan struktur esai itu. Apakah esai terbagi menjadi beberapa bab atau bagian? Apakah dalam esai itu terdapat bagian pendahuluan dan ditutup dengan simpulan? Adakah esai itu dilengkapi dengan abstrak, daftar isi, daftar istilah penting, daftar peraturan perundang-undangan yang dikutip oleh penulisnya? Adakah teks itu dilengkapi dengan lampiran yang relevan dengan isi teks? Apakah setiap judul bab/bagian, sub bab atau sub bagian tepat menggambarkan isinya?
5.      Lakukan skimming pada setiap kalimat awal atau akhir dari setiap paragraf. Apakah pada setiap alinea anda menemukan kalimat inti atau thesis sentence? Apakah kalimat inti pada setiap alinea itu menjelaskan pokok pikiran tertentu dari sang penulis esai sehingga mudah bagi anda untuk memahaminya?
6.      Bacalah seluruh teks dengan hati-hati dan teliti. Tandai bagian-bagian yang menurut anda menarik atau membingungkan sehingga anda harus berulang membacanya.
7.      Identifikasi argumen yang dikemukakan oleh penulis esai. Analisislah apakah argumen itu cukup didukung dengan fakta, bukti, atau data yang relevan, akurat dan sahih?
8.      Buatlah catatan yang menurut anda penting dan perlu hasil dari pemahaman anda terhadap isi teks. Tuliskan catatan itu dalam lembar terpisah untuk memudahkan anda menyimpan dan membukanya kembali ketika diperlukan. Usahakan ketika anda membuat catatan atas isi teks, anda menggunakan kata dan kalimat anda sendiri, bukan menyalin utuh kata demi kata, kalimat demi kalimat dari teks tersebut.
9.      Teliti dan kajilah sumber referensi yang dirujuk oleh penulis esai / teks itu. Evaluasilah apakah sumber referensi tersebut akurat, tepat, terbaru, otoritatif / berwibawa. Pastikan apakah sang penulis dalam teks itu menyebutkan bahwa apa yang diklaimnya dalam teks itu didasarkan pada misalnya penelitian empiris, uji coba klinis, penelitian pustaka, ataukah hanya imajinasinya saja?
10.  Menurut anda apakah sang penulis esai sudah secara optimal dan efektif menggunakan dan mengolah berbagai sumber referensi sebagai rujukan penulisan esainya itu? Telitilah apakah sang penulis esai / teks telah melakukan pengakuan atau penghormatan yang cukup terhadap hasil karya ilmiah orang lain dengan membuat catatan kaki atau catatan akhir dari esainya. Ataukah justru sang penulis sama sekali tidak melakukan penyebutan referensi atau melakukannya tetapi dengan sangat buruk.
11.  Pertanyaaan apa yang ingin anda ajukan kepada sang penulis setelah membaca teks itu?
12.  Pikirkan teks / esai itu secara utuh dan menyeluruh, baik isi, gaya bahasa, maupun format / bentuknya. Apa yang anda paling suka dari teks itu dan mengapa? Sebaliknya, apa yang paling mengganggu, membingungkan, atau bahkan membuat anda marah dari esai / teks itu?
13.  Secara keseluruhan tanyakan pada diri sendiri, apakah anda :mendapatkan apa yang anda harapkan setelah membaca esai / teks itu?

Daftar pustaka:
http://fh.unpar.ac.id/strategi/strategi3.html diakses Selasa, 09 Desember 2014, jam 19:23 WIB






No comments:

Post a Comment