Tujuan seseorang membaca
suatu teks seperti buku, artikel, putusan hakim, peraturan perundang-undangan,
kontrak, akta notaris, dan seterusnya tentu bermacam-macam. Pada umumnya, dan
ini yang paling mudah, tujuan seseorang membaca teks adalah untuk memperoleh
informasi atau pengetahuan tentang sesuatu. Dapat juga pembaca itu bermaksud
untuk mengkonfirmasi atau mempertegas atau mengecek kebenaran tentang sesuatu
hal yang sebelumnya dia ragukan keabsahannya. Tujuan lain adalah dia membaca
karena ditugaskan oleh dosen untuk menulis ringkasan dan/atau resensi atas isi
teks itu, dsbnya. Oleh karena berbeda tujuannya, maka membaca sebuah teks juga dapat
dilakukan dengan teknik yang berbeda.
Banyak mahasiswa yang dalam
membaca teks cenderung hanya ingin mengetahui tentang sesuatu hal, teori,
pendapat ahli, dan kemudian menghapalnya untuk keperluan persiapan ujian.
Dengan demikian, ia hanya fokus untuk mencari informasi apa yang tertulis dalam
teks, namun tidak memerhatikan secara detil dan kritis tentang misalnya:
a. siapa dan apa latar belakang penulisnya
b. tahun berapa teks itu ditulis
c. apakah setelah sekian tahun berlalu teks
tersebut tidak direvisi oleh penulisnya?
d. Apakah isi teks itu masih relevan dengan
kondisi saat ini, apa dan bagaimana pendekatan yang dipakai oleh penulis
tersebut?
e. Apa argumentasi atau dalil yang dikemukakan
oleh penulis itu?
f. Cukupkah dalil atau klaim yang dilontarkan
penulis didukung oleh fakta, data, atau bukti yang sahih?
g. Apakah ide atau pendapat atau klaim dari
penulis tersebut selaras dengan penulis lainnya, ataukah justru berbeda? Bila
berbeda, di mana, dalam hal apa, dan mengapa ada perbedaan antara ide atau
argumentasi dari penulis itu dengan penulis lain?
Teknik membaca dengan kritis
1.
Membaca
kritis hanya dapat dilakukan terhadap bahan pustaka non-fiksi. Bahan bacaan
fiksi seperti cerpen, novel, atau komik, tentu sulit bila harus dibaca dengan
kritis, dan bahkan tidak ada alasan untuk melakukannya sebab orang membaca
pustaka itu hanya untuk kesenangan belaka.
2.
Tempatkan
atau posisikan diri anda secara ‘berjarak’ terhadap teks yang anda baca.
Maksudnya, anda harus siap untuk menjadi semacam ‘penonton’ atau bahkan ‘juri’
atas teks itu.
3.
Agar
anda dapat memposisikan diri sebagai juri, maka anda harus bersiap untuk
membuka lebar-lebar pikiran atau wawasan anda, alias anda tidak boleh bersikap
subyektif terhadap isi teks atau apalagi terhadap penulisnya. Sikap subyektif
hanya akan membuat anda menjadi pasif dan melemahkan daya kritis anda.
4.
Baca
dan perhatikan bukan hanya apa yang tertulis, tetapi konteks dari isi teks.
Konteks ini dapat diketahui dengan misalnya memerhatikan bahwa: teks itu
ditulis pada era / masa yang jauh berbeda dengan kondisi saat ini, penulisnya
berlatar belakang tertentu seperti ideologi dan kultur yang mungkin berbeda
dengan ideologi atau kultur anda. Dalam situasi seperti ini anda harus
menyadari dan memahami perbedaan yang timbul antara apa yang anda yakini dengan
apa yang ditulis dalam teks.
5.
Selalu
pertanyakan atau ‘gugat’ apa yang diklaim oleh penulis dalam teks tersebut.
Pertanyakan setiap argumen yang dikemukakan, teliti apakah penulisnya cukup
memberikan bukti, data, fakta untuk mendukung argumen atau klaimnya? Apakah
bukti tersebut sahih? Apakah argumentasinya valid? Pertanyakan pula asumsi atau
anggapan dasar yang melatar-belakangi argumen penulisnya. Apakah asumsi yang
dipakainya tepat dan benar?
6.
Bandingkan
apa yang tertulis dalam teks dengan tulisan oleh penulis lain, analisis dan
evaluasi apakah terdapat persamaan pendapat antara teks yang satu dengan teks
lain untuk topik yang sama? Bila terdapat perbedaan maka teliti dan timbanglah
sejauh mana perbedaan itu terjadi? Evaluasi dengan hati-hati pendapat atau
klaim penulis yang mana yang lebih akurat, masuk akal, dan valid? Serta mengapa
demikian?
7.
Evaluasilah
sumber referensi yang dirujuk oleh penulis dalam teks tersebut, apakah sumber
tersebut otoritatif / berwibawa / tepat atau tidak. Misalnya, sang penulis
ternyata hanya mendalilkan pendapatkan dengan menggunakan sumber referensi dari
berita atau artikel dalam surat kabar dan bukan dari buku teks atau artikel
ilmiah yang ditulis oleh orang yang benar-benar qualified di bidangnya, jika
demikian maka kualitas sumber referensi pantas diragukan karena amat lemah.
Dapat terjadi pula bahwa penulisnya tidak merujuk ke sumber referensi manapun,
hal ini pantas menimbulkan keraguan terhadap mutu dan kelayakan teks yang
bersangkutan.
8.
Perhatikan
kemungkinan adanya pendapat yang bias dari sang penulis dalam teks tersebut.
Sebagai contoh, seorang penulis yang tidak obyektif, menulis artikel atau buku
tentang politik atau sistem pemilu atau parpol dengan pendekatan yang partisan
hanya karena dia anggota parpol tertentu atau bersimpati pada parpol tertentu.
Subyektivitas pendapat yang bersumber dari sikap yang tidak obyektif dari sang
penulis teks, harus anda perhatikan dan bersikaplah kritis dalam menilai teks
semacam itu.
Beberapa pertanyaan untuk
membantu anda menjadi pembaca yang kritis:
1.
Pastikan
apa tujuan anda membaca teks. Apakah anda bermaksud untuk sekedar mendapatkan
informasi atau pengetahuan untuk menjawab pertanyaan? Apakah anda membaca untuk
mengumpulkan bahan penulisan esai? Apakah anda membaca sebagai persiapan
mengikuti kuliah dan diskusi kelas? Apakah anda membaca untuk menilai kelayakan
teks tersebut sebagai sumber rujukan anda dalam menulis esai dan/atau menjawab
ujian?
2.
Perhatikan
dan pahami judul teks. Apakah judul itu benar menjelaskan isinya? Ataukah judul
teks tidak merepresentasikan isi teks?
3.
Pikirkan
apakah anda sebelum membaca teks sudah memiliki pemahaman atau pengetahuan
tentang topik dalam teks itu. Apakah anda memiliki pengharapan tertentu dari
teks tersebut sebelum membacanya? Apa yang anda harapkan? Apakah harapan anda
terpenuhi setelah membacanya? Apakah anda mendapatkan sesuatu setelah
membacanya, ataukah justru anda merasa bosan, bingung, kecewa?
4.
Perhatikan
bagaimana sistematika dan struktur esai itu. Apakah esai terbagi menjadi
beberapa bab atau bagian? Apakah dalam esai itu terdapat bagian pendahuluan dan
ditutup dengan simpulan? Adakah esai itu dilengkapi dengan abstrak, daftar isi,
daftar istilah penting, daftar peraturan perundang-undangan yang dikutip oleh
penulisnya? Adakah teks itu dilengkapi dengan lampiran yang relevan dengan isi teks?
Apakah setiap judul bab/bagian, sub bab atau sub bagian tepat menggambarkan
isinya?
5.
Lakukan
skimming pada setiap kalimat awal atau akhir dari setiap paragraf. Apakah pada
setiap alinea anda menemukan kalimat inti atau thesis sentence? Apakah kalimat
inti pada setiap alinea itu menjelaskan pokok pikiran tertentu dari sang
penulis esai sehingga mudah bagi anda untuk memahaminya?
6.
Bacalah
seluruh teks dengan hati-hati dan teliti. Tandai bagian-bagian yang menurut
anda menarik atau membingungkan sehingga anda harus berulang membacanya.
7.
Identifikasi
argumen yang dikemukakan oleh penulis esai. Analisislah apakah argumen itu
cukup didukung dengan fakta, bukti, atau data yang relevan, akurat dan sahih?
8.
Buatlah
catatan yang menurut anda penting dan perlu hasil dari pemahaman anda terhadap
isi teks. Tuliskan catatan itu dalam lembar terpisah untuk memudahkan anda
menyimpan dan membukanya kembali ketika diperlukan. Usahakan ketika anda
membuat catatan atas isi teks, anda menggunakan kata dan kalimat anda sendiri,
bukan menyalin utuh kata demi kata, kalimat demi kalimat dari teks tersebut.
9.
Teliti
dan kajilah sumber referensi yang dirujuk oleh penulis esai / teks itu.
Evaluasilah apakah sumber referensi tersebut akurat, tepat, terbaru, otoritatif
/ berwibawa. Pastikan apakah sang penulis dalam teks itu menyebutkan bahwa apa
yang diklaimnya dalam teks itu didasarkan pada misalnya penelitian empiris, uji
coba klinis, penelitian pustaka, ataukah hanya imajinasinya saja?
10. Menurut anda apakah sang penulis esai sudah
secara optimal dan efektif menggunakan dan mengolah berbagai sumber referensi
sebagai rujukan penulisan esainya itu? Telitilah apakah sang penulis esai /
teks telah melakukan pengakuan atau penghormatan yang cukup terhadap hasil
karya ilmiah orang lain dengan membuat catatan kaki atau catatan akhir dari
esainya. Ataukah justru sang penulis sama sekali tidak melakukan penyebutan
referensi atau melakukannya tetapi dengan sangat buruk.
11. Pertanyaaan apa yang ingin anda ajukan kepada
sang penulis setelah membaca teks itu?
12. Pikirkan teks / esai itu secara utuh dan
menyeluruh, baik isi, gaya bahasa, maupun format / bentuknya. Apa yang anda
paling suka dari teks itu dan mengapa? Sebaliknya, apa yang paling mengganggu,
membingungkan, atau bahkan membuat anda marah dari esai / teks itu?
13. Secara keseluruhan tanyakan pada diri
sendiri, apakah anda :mendapatkan apa yang anda harapkan setelah membaca esai /
teks itu?
Daftar pustaka:
http://fh.unpar.ac.id/strategi/strategi3.html diakses Selasa, 09 Desember 2014, jam 19:23
WIB
No comments:
Post a Comment