Monday, 21 December 2015

Tidak Ada Kenikmatan Kecuali Setelah Kepayahan

Oleh
Haryati Kurniawati
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

ABSTRAK
            Tujuan jurnal ini untuk membuktikan dan menelaah bahwa semua kesuksesan dan kenikmatan akan dirasakan setelah usahayang kita lakukan setiap harinya. Kenikmatan disini bisa diartikan juga sebagai upah yang baik dari usaha yang baik pula, tanpa adanya usaha yang baik maka hasil yang diterimapun tidak akan memuaskan hati. Seperti dalam mahfudhot juga dijelaskan bahwa tidak ada kenikmatan kecuali setelah kepayahan, hal ini memang terbukti benar, namun masih saja banyak orang yang hanya ingin mengambil nikmatnya saja tanpa melalui proses yang sebenarnya proses itu sendirilah yang membuat lebih nikmat untuk kita rasakan. Setiap orang mempunyai tujuan untuk mencapai kesuksesannya masing-masing, dan sukses mempunyai definisi yang berbeda-beda dari pendapat setiap orang.Arti kata sukses adalah berhasil atau beruntung, berhasil dalam pencapaian tujuan. Apabila anda berhasil dalam mencapai tujuan anda, maka inilah yang disebut sukses. Dalam mencapai kesuksesan inilah perlunya diperhatikan bagaimana proses yang baik untuk mendapatkan kesuksesan dan hasil yang baik tersebut. Dengan demikian, segala sesuatu yang kita kerjakan perlu adanya proses yang baik agar membuahkan hasil yang baik, sehingga dapat dinikmati dengan rasa yang memuaskan.
Kata kunci: sukses, motivasi, keberhasilan

A.    PENDAHULUAN
Kesuksesan adalah suatu hasil yang sangat diinginkan oleh setiap orang dalam mencapai suatu tujuan atau cita-cita atau juga visi. Kesuksesan bisa kita raih dengan mudah apabila kita dapat mencapai kesuksesan tersebut tidak cepat putus asa jika selama perjalanan untuk menuju kesuksesan terdapat rintangan-rintangan yang mungkin harus kita hadapi. Oleh karena itu sebelum melangkah lebih jauh kita harus mempersiapkan terlebih dahulu langkah-langkah persiapan untuk mencapai kesuksesan tersebut. Banyak sekali cara untuk mencapai kesuksesan yaitu salah satunya dengan motovasi yang kuat dari diri sendiri maupun dari luar diri kita dan juga tidak menyerah jika mendapat kegagalan dalam perjalanan menuju kesuksesan.
Setiap individu generasi penerus bangsa, dengan dilandasi oleh keinginan untuk menata kembali budaya dan filosofi kehidupan, baik dalam sebuah organisasi lingkup sekolah maupun kemasyarakatan, melalui potensi kepemimpinan secara intelektual, mental, dan spiritual setiap individu tersebut.Pembentukan character building yang kuat dari generasi muda  diharapkan akan banyak konstribusi yang disumbangkan untuk negeri tercinta ini sehingga di masa yang akan datang, yaitu masa ketika generasi muda menjadi pengganti dan penerus orang tuanya akan dapat menjadikan Indonesia lebih baik lagi.
Oleh karena itu, saya ingin bersama-sama dengan pembaca mewujudkan impian tersebut. Dengan cara menemukan motivator yang tepat yang ada pada diri pembaca. Dengan adanya motivator tersebut kita bisa menemukan potensi dari diri kita sendiri. Dan pastinya dapat bermanfaat bagi orang lain juga.

B.     PENGERTIAN SUKSES
Tanpa mengacu pada kamus bahasa, definisi sukses tentunya sangat relatif. Semua orang punya definisinya masing-masing. Bagi sebagian orang, sukses bermakna pencapaian atas apa yang mereka cita-citakan. Sukses berarti mengoptimalkan potensi yang kita miliki hingga suatu saat potensi tersebut mencapai limit tertingginya. Sebagian orang lainnya menyatakan bahwa sukses adalah bahagia dan sejahtera. Bahkan adapula yang berpendapat bahwa sukses tidak akan mempunyai satu definisi yang khusus karena sukses merupakan sebuah proses perjuangan.
Kebanyakan orang mendefinisikan sukses berdasarkan pada, kekuasaan, uang, kemasyuran.  Seorang bijak pernah mengatakan : “Uang dapat memberi Anda sebuah istana yang sangat megah, penuh dengan karya-karya seni bernilai tinggi. Uang juga dapat memenuhi rumah Anda dengan perabot terbaik dan garasi Anda dipenuhi dengan mobil-mobil mewah…namun uang tidak dapat memberi Anda rumah yang penuh dengan kasih dan penghargaan tulus dari orang-orang yang tinggal di dalamnya….Uang dapat dipakai untuk membeli ranjang emas murni, namun uang tidak dapat membeli istirahat satu menit yang disertai dengan damai di hati.”.
Sejarah telah mencatat banyak orang yang tampak sukses dari luar karena uang, kekuasaan dan kemasyuran yang dimilikinya melakukan bunuh diri, sebut saja nama: Jesse Livermore, investor terbesar di Wall Street mati bunuh diri, Leon Fraser, presiden the Bank of International Settlements, juga mati bunuh diri, Ivan Kruegar, kepala dari monopoli dunia terbesar, juga mati bunuh diri.

C.    KUNCI UNTUK MENCAPAI KESUKSESAN
1)      Berpikir Baik
Segala aktivitas kita (berbuat atau berbicara) berawal dari pikiran, pikiran boleh dikatakan sebagaidriver dari semua aktivitas hidup ini. Pikiran ini hanya dimiliki oleh manusia, karena pikiran ini pula maka manusia menjadi mahluk yang berbeda di bumi ini. Pikiran memiliki dua sisi, pikiran baik dan buruk. Bila kita tidak waspada dalam mengontrolnya maka pikiran ini akan menjadi musuh besar bagi kita, dia bisa menjerumuskan kita ke jalan yang salah.
Sebaliknya bila kita rajin membersikan pikiran kita dengan kejujuran maka, pikiran ini akan semakin jernih, mudah diarahkan, mudah dikonsentrasikan, sehingga kita bisa meraih output yang optimum dari setiap aktivitas kita.Pikiran sangat mudah dipengaruhi oleh panca indera kita, sehingga bila kita tidak waspada,  maka pikiran itu bisa mengarah pada hal buruk. Panca Indra kontak dengan alam material ini akan membangkitkan keinginan untuk memiliki, namun bila pikiran itu selalu terkondisi untuk berfikir baik, benar dan suci maka keinginan yang tidak baik akan segera bisa dihapus digantikan dengan keinginan yang baik. Selanjutnya pikiran yang baik ini bisa mengontrol panca indra, mengarahkannya untuk kebaikan pula.


2)      Berbicara Baik
Dalam pergaulan sehari-hari, orang yang pinter membawa perkataannya, bisa menjaga perasaan temen, berkata jujur dan apa adanya, tidak melebih-lebihkan atau menguranginya,  sangat disegani dan senangi temen-temennya, mudah mendapatkan sahabat. Sebaliknya mereka yang mudah mengeluarkan kata-kata kasar, kata menghardik, membentak, menfitnah, berbohong, akan tidak disukai di tempat kerja, di masyarakat, di manapun dia berada.
Hampir seluruh dari kegiatan bisnis dan ekonomi di dunia ini tidak lepas dari peran perkataan, sehingga mereka yang ingin sukses mesti bisa mengelola perkataannya dengan baik.Luka karena senjata bisa disembuhkan, namun luka karena perkataan dibawa hingga ke liang kubur, demikian sehingga dikatakan lidah lebih tajam dari senjata tajam manapun.
Hidup di alam ini yang memberikan kita predikat sukses adalah manusia, yang membeli produk kita adalah manusia, yang membeli jasa kita juga manusia, yang membeli skill kita juga manusia. Bicara adalah salah satu media komunikasi yang paling banyak dipakai manusia.

3)      Berbuat Baik
Perbuatan, bukan Kecerdasan yang menentukan derajat Anda. Pikiran yang baik, perkataan yang baik, tidaklah cukup bila tidak dibuktikan dengan prilaku yang baik. Trust (kepercayaan) dalam bisnis ada bila bukti itu ada.

D.    MOTIVASI DAN TUJUAN SUKSES
Tujuan sukses boleh sama, tapi tujuan akhir sukses setiap orang boleh berbeda-beda. Tujuan sukses itu harus jelas, harus bisa dijabarkan, harus bisa dimengerti dan dapat dipahami oleh Anda ataupun oleh orang lain yang terlibat. Sehingga tujuan sukses bisa dibuatkan programnya untuk bisa mencapai keberhasilan.
Sedangkan tujuan akhir kesuksesan, mungkin saja hanya Anda yang tahu, hanya Anda sendiri yang paham. Mungkin bagi orang lain yang mengetahui tujuan akhir Anda, tujuan akhir Anda akan dianggap aneh, tidak masuk akal, tidak mugkin, atau luar biasa. Tapi bagi Anda itu adalah sesuatu yang harus bisa dicapai. Itulah Motivasi Anda yang sebenarnya, tujuan Akhir dari sukses Anda.Begitu juga tujuan akhir sukses bisa berbeda bagi setiap orang. Itulah motivasi yang terpendam dalam diri Anda. Itulah perlunya motivasi yang kuat yang akan membuat orang mati-matian berjuang agar tujuan suksesnya berhasil.
Jika Anda  sudah mempunyai  tujuan sukses, namun tidak didukung oleh motivasi yang kuat, Anda akan cepat menyerah ditengah jalan. Itulah sebabnya banyak orang yang gagal mencapai sukses, walaupun mempunyai tujuan yang jelas namun tidak didukung oleh motivasi yang kuat.


DAFTAR PUSTAKA
Iman Nurzaman, Adie. 2012. “Hidup Sukses”. [Online].

Sulitnih. 2013. “Definisi dan Tujuan Sukses”. [Online].



_

-

Tuesday, 8 December 2015

Cara Mengubah Tampilan Cursor Di Blog

Mouse atau pointer yang biasa kita gunakan untuk menunjukkan sesuatu pada layar ini bisa diubah dengan tahap yang mudah yang sudah saya coba juga sebelumnya. Dan disini saya akan membagikan bagaimana cara untuk merubah cursor itu menjadi lebih menarik. Inilah langkah-langkahnya:

❤ Kunjungi situs www.cursors-4u.com 
❤ Lalu pilihlah cursor yang anda inginkan
❤ Klik gambar cursor yang ingin dipakai, sehingga akan muncul kode dari cursornya
❤ Copy kode tersebut, pilih (Option#1-Universal CSS/HTML Code)
❤ Setelah mendapatkan kodenya, silahkan buka blog anda, pilih Tata Letak > Tambahkan Gadget > HTML/Javascript 
❤ Masukan kode yang sudah anda copy, lalu simpan.
❤ Selamat mencoba ^^

Penelitian Psikologi Anak Dalam Pembelajaran Matematika

Penelitian Psikologi Anak Dalam Pembelajaran Matematika Di Pondok Pesantren Darunnajah 3

Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Matematika
Kali ini saya akan membagikan tentang penelitian psikologi anak dalam pembelajaran matematika yang ada di Pesantren Darunnajah 3, yang bertempat di daerah Ciomas. Dalam penelitian kali ini, saya dan rekan kelompok saya memilih kelas 2 SMP sebagai bahan pengamatan sekaligus sebagai sumber untuk hasil wawancara.

Proses-proses yang kami lakukan:
Mewawancarai guru terlebih dahulu untuk mengetahui bagaimana pembelajaran yang sudah ia lakukan di dalam kelas, dan bagaimana pula sikap para peserta didik saat pembelajaran tersebut. Pada saat mewawancarainya, kami juga menanyakan siapa sajakah siswa yang masuk dalam kategori tinggi, rendah dan kurang dalam pembelejarannya. Setelah selesai mewawancarai guru, dilanjutkan dengan mengamati pembelajaran didalam kelas.
Kemudian kami mengambil peserta didik yang masuk ke dalam kategori tinggi, sedang, dan kurang untuk di wawancarai.










Bina Kampung Bangkit LSP

Ketua DKM setempat membuka acara Bina Kampung Bangkit


Suasana para murid ketika sedang memperhatikan salah satu dari kami mengajar

Saat seorang dari kami sedang mengajar Bahasa Inggris

Belajar berkelompok

belajar Matematika

Suasana sebelum mengajar, para pemateri mempersiapkan materinya

Bermain untuk mengisi waktu kosong

Membungkus hadiah yang akan dibagikan kepada para murid

Foto Bersama para murid yang kami ajar

Monday, 7 December 2015

Winnie The Pooh














Bagaimana Pembelajaran Klasikal dan Penerapannya?

Pembelajaran Klasikal

Sebagian besar pengajaran di sekolah-sekolah menengah dan di perguruan tinggi diberikan secara klasikal. Artinya, pengajar memberi penjelasan kepada sejumlah murid atau mahasiswa secara lisan. Banyak yang menganggap, bentuk pengajaran klasikal tersebut merupakan bentuk yang paling tepat. Selain karena dipandang efisien, mereka dahulu pun diajar dengan bentuk pengajaran seperti itu. Pada dasarnya dengan bentuk pengajaran klasikal seorang pengajar dapat mengajar suatu kelompok dengan jumlah murid yang tak terbatas. Selama pengajaran klasikal, murid harus mengerjakan dua hal yaitu mendengarkan dan membuat catatan. Dan jadwal mata kuliah atau mata pelajaran tidak ditentukan terlebih dahulu berunding dengan pengajar yang bersangkutan.


Metode yang biasa digunakan dalam Pengajaran Klasikal
1.      Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode penyampaian bahan pelajaran secara lisan. Metode ini banyak dipilih guru karena mudah dilaksanakan dan tidak membutuhkan alat bantu khusus serta tidak perlu merancang kegiatan siswa.

2.      Metode tanya jawab
Metode tanya jawab dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa. Dengan mengajukan pertanyaan yang terarah, siswa akan tertarik dalam mengembangkan daya pikir. Kemampuan berpikir siswa dan keruntutan dalam mengemukakan pokok – pokok pikirannya dapat terdeteksi ketika menjawab pertanyaan. Metode ini dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk mengadakan penelusuran lebih lanjut pada berbagai sumber belajar. Metode ini akan lebih efektif dalam mencapai tujuan apabila sebelum proses pembelajaran siswa ditugasi membaca materi yang akan dibahas.

Model Pengajaran Klasikal
Pengembangan kecakapan hidup didasarkan atas pokok-pokok pemikiran bahwa hasil proses pembelajaran. Selain berupa penguasaan siswa terhadap kompetensi, kemampuan dasar dan materi pembelajaran tertentu, juga berupa kecakapan lainnya yang secara implisit diperoleh melalui pengalaman belajar. hasil samping yang positif atau bermanfaat.

Tujuan Pengajaran Klasikal
Pengajaran klasikalmerupakan kemampuan belajar yang utama. Hal itu disebabkan oleh pengajaran klasikal merupakan kegiatan mengajar yang tergolong efisien. Secara ekonomis,pembiayaan kelas studi lebih murah, oleh karena itu ada jumlah minimum pembelajar atau siswa dalam kelas. Jumlah pembelajar atau siswa tiap kelas pada umumnya berkisar antara 10-45 orang. Dengan jumlah tersebut seorang pembelajar atau siswa masih dapat belajar secara klasikal berarti melaksanakan dua kegiatan sekaligus, yaitu pengelolaan pelajaran. Pengelolaan kelas adalah menciptakan kondisi yang memungkinkan terselenggaranya kegiatan belajar.
Contoh pengajaran klasikal: Terdapat pada sekolah tingkat SD,SMP, SMA sederajat yang di lakukan oleh guru dalam kehidupan sehari-hari

Teknik yang biasa digunakan dalam Pembelajaran Klasikal
Teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Pembelajaran klasikal yang dibahas dalam makalah ini adalah menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dengan teknik probing-prompting agar partisipasi dan aktivitas siswa tinggi. Pada umumnya siswa akan belajar (berpikir-bekerja) secara individu, sehingga mereka dapat melatih diri dalam memupuk rasa percaya diri. Dengan teknik ini, indikator dari pendekatan kontekstual tetap diperhatikan. Urutan kegiatan dalam pembelajaran klasikal, yaitu :
a.       Guru menjelaskan definisi
b.      Membuktikan rumus
c.       Memberi contoh
d.      Memberi soal latihan

Pendekatan yang Tepat dalam Pembelajaran Klasikal
Dalam melaksanakan suatu proses belajar mengajar, sebaiknya setiap guru melakukannya dengan menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran. Kegiatan mengajar yang dilakukan guru dengan pendekatan tertentu akan bermakna, apabila materi yang disajikan kepada siswa dapat dimengerti oleh sebagian besar siswa atau seluruh siswa. Harus dipahami, bahwa kadang-kadang guru dalam mengajar, melakukan pendekatan dengan cara lain sedangkan siswa juga melakukannya dengan pendekatan yang tidak diberikan oleh gurunya. Misalnya, guru menyampaikan operasi penjumlahan dengan pendekatan garis bilangan, tetapi siswa dapat melakukannya dengan pendekatan himpunan. Pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran klasikal biasanya menggunakan pendekatan spiral. Pendekatan spiral adalah pendekatan yang dipakai untuk mengajarkan konsep. Selanjutnya dikatakan bahwa pendekatan spiral materi tidak diajarkan dari awal sampai selesai dalam sebuah selang waktu, tetapi diberikan dalam beberapa selang waktu yang terpisah-pisah. Pada selang waktu pertama konsep diajarkan secara sederhana, misalnya dengan cara intuitif melalui benda-benda konkret atau gambar-gambar sesuai dengan kemampuan murid. Pada tahap berikutnya konsep yang diajarkan secara sederhana dapat diperluas lagi, sehingga murid dalam belajar matematika dapat dilakukannya secara sistematik. Secara singkat dapat dikatakan pendekatan spiral merupakan suatu prosedur yang dimulai dengan cara sederhana dari konkret ke abstrak, dari cara intuitif ke analisa dari eksplorasi (penyelidikan) kepenguasaan dalam jangka watu yang cukup lama, dalam waktu yang terpisah-pisah mulai dari tahap yang paling rendah hingga yang paling tinggi.

Bagaimana Pembelajaran Individual dan Penerapannya ?



Pembelajaran Individual
Pembelajaran Individual atau Pengajaran Perseorangan merupakan suatu strategi untuk mengatur kegiatan belajar mengajar sedemikian rupa sehingga setiap siswa memperoleh perhatian lebih banyak dari pada yang dapat diberikan dalam rangka pengelolaan kegiatan belajar mengajar dalam kelompok siswa yang besar. Menurut duane (1973) pengajaran individual merupakan suatu cara pengaturan program belajar dalam setiap mata pelajaran, disusun dalam suatu cara tertentu yang disediakan bagi tiap siswa agar dapat memacu kecepatan belajarnya dibawa bimbingan guru.
Adanya perbedaan individual menunjukkan adanya perbedaan kondisi belajar setiap orang, agar individual dapat berkembang secara optimal dalam proses belajar diperlukan orientasi yang paralel dengan kondisi yang dimilinya dituntut penghargaan akan individualitas. Dalam pengajaran beberapa perbedaan yang harus diperhatikan, yakni:
1.              Perbedaan umur
2.              Perbedaan intelegensi
3.              Perbedaan kesanggupan dan kecepatan
4.              Perbedaan jenis kelamin
Perbedaan individual tersebut harus mendapat perhatian guru agar berhasil dalam pemberian pembelajaran kepada siswa. Untuk mengetahui itu guru harus mengenal perbedaan yang ada pada siswa, antara lain dengan cara tes, mengunjungi rumah orang tua siswa, sosiogram, dan case studi.


Model Pembelajaran
Pada dasarnya merupakan bentuk pembelanjaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau binhkai dari penerapan suatu pendekatan, metode dan teknik pembelajaran 4 kelompok model pembelajaran yaitu :
a.       Model interaksi social
Pembelajaran yang berinteraksi langsung antara guru dan siswanya
b.      Model pengolahan informasi
Mengolah informasi yang akan di sampaikan kepada siswanya dan mengolah pelajaran yang akan disampaikan kepada siswanya, mana yang baik ataupun yang kurang baik bagi siswa.
c.       Model Personal
Pembelajaran yang langsung kepada siswanya secara perorangan.
d.      Model modifikasi tingkah laku
Setiap melakukan pembelajaran sebaiknya selalu mengganti suasa agar siswa tidak cepat bosan terhadap pelajaran yang akan diajarkan.

Pengajaran individual dapat mencakup cara-cara pengaturan sebagai berikut:
1.      Rencana Studi Mandiri (Independent Study plans)
Guru dan siswa bersama-sama mengadakan perjanjian mengenai materi pelajaran yang akan dipelajari dan apa tujuannya. Para siswa mengatur belajarnya sendiri dan diberikan kesempatan untk berkonsultasi secara berkala kepada guru untuk memperoleh pengarahan atau bantuan dalam menghadapi tes dan menyelesaikan tugas-tugas perseorangan.

2.      Studi yang Dikelola Sendiri (Self-Directed Study)
Siswa diberi sejumlah daftar tujuan yang harus dicapai serta materi pelajaran yang harus dipelajari untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dilengkapi dengan daftar kepustakaan. Pada waktu-waktu tertentu siswa menempuh tes dan dinyatakan lulus apabila telah memenuhi kriteria yang ditetapkan.

3.      Program Belajar yang berpusat pada siswa (Learner-Centered Program)
Dalam batas-batas tertentu siswa diperbolehkan menentukan sendiri materi yang akan dipelajari dan dalam urutan yang bagaimana. Setelah siswa menguasai kemampuan-kemampuan pokok dan esensial, mereka diberi kesempatan untuk belajar program pengayaan.

4.      Belajar Menurut Kecepatan Sendiri (Self-Pacing)
Siswa mempelajari materi pelajaran tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran khusus yang telah ditetakan oleh guru. Semua siswa arus mencapai tujuan pembelajaran khusus yang sama, namn mereka mengatur sendiri laju kemajuan belajarnya daam mempelajari materi pelajaran tersebut.

5.      Pembelajaran yang ditentukan oleh siswa sendiri. (Student-Determined Instruction)
Pengaturan pembelajaran tersebut menyangkut: penentuan tujuan pembelajaran (umum dan khusus), pilihan media pembelajaran dan nara suumber, penentuan alokasi waktu untuk mempelajari berbagai topik, penentuan laju kemajuan sendiri, mengevaluasi sendiri pencapaian tujuan pembelajaran, dan kebebasan untuk memprioritaskan materi pelajaran tertentu.

6.      Pembelajaran Sesuai Diri (Individual Instruction)
Strategi pembelajaran ini mencakup enam unsur dasar, yaitu, kerangka waktu yang luwes, adanya tes diagnostik yang diikuti pembelajaran perbaikan (memperbaiki keselahan yang dibuat siswa atau memberi kesempatan kepada siswa untuk ;melangkah bagian materi pelajaran yang telah dikuasainya, pemberian kesempatan kepada siswa untuk memilih bahan belajar yang sesuai, penilaian kemajuan belajar siswa dengan menggunakan bentuk-bentuk penilaian yang dapat dipilih dan penyediaan waktu mengerjakan yang luwes, pemilihan lokasi belajar yang bebas, dan adanya bentuk-bentuk kegiatan belajar bervariasi yang dapat dipilih.

7.      Pembelajaran Perseorangan Tertuntun (Indivully Prescribed Instruction)
Sistem pembelajaran ini didasarkan pada prinsip-prinsip pembelajaran terprogram. Setiap siswa diarahkan pada program belajar masing-masing berdasarkan rencana kegiatan belajar yang telah disiapkan oleh guru atau guru bersama siswa berdasrkan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dan dirumuskan secara operasional. Rencana kegiatan ini berkaitan dengan materi pelajaran yang harus dipelajari atau kegiatan yang harus dilakukan siswa.

8.      Metode dan teknik yang digunakan
a.       Metode Tanya Jawab
Tanya jawab ialah suatu cara penyajian bahan pelajaran melalui bentuk pertanyaan yang perlu dijawab oleh anak didik. Dengan metode ini, antara lain dapat dikembangakan keterampilaan mengamati, menginterprestasi, mengklasifikasi, membuat kesimpulan dan menerapkan. Metode Tanya jawab mempunyai tujuan agar siswa dapat mengerti atau mengingat ingat tentang apa yang dipelajari.

b.      Metode Tugas
Metode tugas adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Masalah tugas yang dilaksanakan oleh siswa dapat dilakukan didalam kelas, dihalaman sekolah, dan diperpustaan ataupun dirumah asalkan tugas itu dapat dikerjakan. Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran yang terlalu banyak sementara waktu sedikit. Tugas biasanya bisa dilaksanakan dirumah, disekolah, dan diperpustakaan. Tugas bisa merangsang anak untuk aktif belajar, baik secara individual ataupun kelompok.

c.       Metode Latihan
Metode latihan yang disebut juga metode training merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan–kebiasaan tertentu, juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik.

d.      Metode Pembiasaan
Metode pembiasaan adalah sebuah cara yang dapat dilakukan untuk pembiasaan anak didik berfikir, bersikap dan bertindak sesuai dengan tuntunan ajaran agama Islam.

e.       Metode Keteladanan
Keteladanan dalam bahasa arab di sebut uswah, iswah, atau qudwah, qidwah yang berarti perilaku baik yang dapar ditiru oleh orang lain (anak didik). Metode keteladanan memiliki peranan yang sangat signifikan dalam upaya pencapaian keberhasilan pendidikan.

Teknik yang biasa digunakan dalam Pembelajaran Individual
Teknik yang digunakan dalam pembelajaran individual adalah teknik bertanya dan memberi motivasi, menimbulkan rasa keinginan tahuan seorang siswa. Sedangkan pendekatan yang tepat dalam pembelajaran individual adalah pendekatan konstruksivisme, pendekatan masalah, dan realistik.


Daftar Pustaka
Rooijakkers, AD.1980. Mengajar Dengan Sukses. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Purwoto.2003. Srategi Pembelajaran Matematika. Surakarta : Sebelas Maret University Press

Pratiwi, Alifah Budi. 2014. “Pengajaran Individual dan Klasikal” (online), (http://aliphimath.blogspot.co.id/2014/04/pengajaran-individual-dan-klasikal.html, diakses tanggal  06 April 2014)