4 ALIRAN ALIRAN PENDIDIKAN
PENGANTAR PENDIDIKAN
OLEH KELOMPOK 8:
HARYATI KURNIAWATI
PUTRI DIANA
PRODI MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNTIRTA 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “4 Aliran – Aliran Pendidikan” tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan tugas mata pelajaran “Pengantar Pendidikan”.
Makalah ini merupakan inovasi pembelajaran untuk memahami penelitian secara mendalam, semoga makalah ini dapat berguna untuk semuanya.
Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami sangat membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan pada intinya untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan agar di masa yang akan datang lebih baik lagi.
Serang, 15 September 2014
PENYUSUN
DAFTAR ISI
Halaman Judul ....................................................... i
Kata Pengantar ....................................................... ii
Daftar Isi ....................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah ....................................................... 1
B. Rumusan masalah ........................................................ 1
C. Tujuan penulisan ....................................................... 1
BAB II LANDASAN TEORI
A. Hakikat Pendidikan ...................................................... 2
BAB III PEMBAHASAN
A. Aliran Nativisme ....................................................... 2
B. Aliran Naturalisme ....................................................... 3
C. Aliran Empirisme ....................................................... 3
D. Aliran Konvergensi ....................................................... 3
BAB IVPENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................... 3
B. Implikasi ....................................................... 4
C. Saran ....................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA
...................................................... 5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang masalah
pendidikan sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan hidup dan kehidupan manusia. Dalam hal ini Dewey berpendapat bahwa, pendidikan sebagai salah satu kebutuhan hidup (a necessity of life), salah satu fungsi sosial (a sosial function), sebagai bimbingan (a divertion), sebagai sarana pertumbuhan (a means of grouth), yang mempersiapkan dan membukakan serta membentuk disiplin hidup.
Dengan demikian pendidikan menyandang misi keseluruhan aspek kebutuhan hidup dan sejalan dengan dinamika serta perubahan-perubahan yang terjadi. Sebagai akibat logisnya, maka pendidikan senantiasa mengandung pemikiran dan kajian baik secara konseptual dan operasionalnya, sehingga diperoleh relevansi dan kemampuan menjawab tantangan serta memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh umat manusia.
Begitu juga halnya dalam lapangan pendidikan. Demi menjaga relevansinya dalam kehidupan masyarakat dan lebih mampu lagi meningkatkan fungsinya bagi kesejahteraan hidup masyarakat, maka lahirlah filsafat pendidikan yang merupakan cabang filsafat sebagai pembantu dalam memecahkan masalah-masalah, khususnya dalam lapangan pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan aliran – aliran pendidikan ?
2. Apa saja aliran – aliran dalam pendidikan ?
3. Jelaskan aliran – aliran dalam pendidikan ?
C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ialah untuk mengerti, mengetahui dan memahami pembagian aliran-aliran pendidikan.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Hakikat Pendidikan
Hakikat pendidikan dikategorikan dalam dua pendapat, yaitu: pendekatan epistemologis dan pendekatan ontologi atau metafisik. Kedua pendekatan tersebut tentunya dapat melahirkan jawaban yang berbeda-beda mengenai apakah hakikat pendidikan itu. Di dalam pendidikan epistemologis yang menjadi masalah adalah akar atau kerangka ilmu pendidikan sebagai ilmu. Pendekatan tersebut mencari makna pendidikan sebagai ilmu yaitu mempunyai objek yang akan merupakan dasar analisis yang akan membangun ilmu pengetahuan yang disebut ilmu pendidikan. Artinya manusia hanya dapat dimanusiakan melalui proses pendidikan dengan demikian hakikat pendidikan adalah sangat ditentukan oleh nila-nilai, motivasi dan tujuan dari pendidikan itu sendiri
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian aliran pendidikan
Aliran pendidikan merupakan pemikiran-pemikiran yang membawa pembaharuan dalam dunia pendidikan.
3.2 Jenis-jenis aliran pendidikan
Aliran-aliran pendidikan terbagi menjadi empat jenis, yaitu
a. Aliran Nativisme
b. Aliran Naturalisme
c. Aliran Empirisme
d. Aliran Konvergensi
3.3 Penjelasan aliran-aliran pendidikan
A. Aliran Nativisme
Tokoh aliran ini adalah Arthur Schoupenhauer, ia berpendapat bahwa perkembangan manusia itu telah ditentukan oleh faktor- faktor yang dibawa manusia sejak lahir, Pembawaan yang telah terdapat pada waktu dilahirkan itulah yang menentukan hasil perkembangan. Jadi, pendidikan tidak dapat mengubah sifat-sifat pembawaan dengan kata lain faktor lingkungan maupun faktor pendidkan kurang berpengaruh terhadap perkembangan dan pendidikan anak.
B. Aliran Naturalisme
Aliran ini dipelopori oleh J.J Rosseau. Rosseau berpendapat bahwa semua anak baru dilahirkan mempunyai pembawaan BAIK. Pembawaan baik akan menjadi rusak karena dipengaruhi lingkungan. Pendidikan yang diberikan orang dewasa malah dapat merusak pembawaan baik anak itu. Sehingga faktor lingkungan dan faktor pendidikan sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan pendidikan anak.
C. Aliran Empirisme
Aliran ini dipelopori oleh John Locke, yang bertolak belakang dengan aliran nativisme, karena aliran empirisme berpendapat bahwa dalam perkembangan anak menjadi manusia dewasa itu ditentukan oleh lingkungan, pendidikan, dan pengalaman yang diterimanya sejak kecil. Sehingga sifat bawaan dari lahir tidak menentukan perkembangan anak.
D. Aliran Konvergensi
Aliran Konvergensi dipelopori oleh William Stern, ia berpedapat bahwa seorang anak dilahirkan di dunia sudah disertai pembawaan baik maupun pembawaan buruk. Proses perkembangan anak, baik faktor pembawaan maupun faktor lingkungan sama sama mempunyai peranan sangat penting. Bakat yang dibawa pada waktu lahir tidak akan berkembang dengan baik tanpa adanya dukungan lingkungan sesuai untuk perkembangan anak itu.
BAB IV
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Hakikat pendidikan dikategorikan dalam dua pendapat, yaitu: pendekatan epistemologis dan pendekatan ontologi. Kedua pendekatan tersebut tentunya dapat melahirkan jawaban yang berbeda-beda mengenai apakah hakikat pendidikan itu. Aliran pendidikan merupakan pemikiran-pemikiran yang membawa pembaharuan dalam dunia pendidikan.Aliran pendidikan terdiri dari aliran nativisme, aliran naturalism, aliran empirisme dan aliran konvergensi. Dan setiap aliran memiliki pendapat yang berbeda yang saling bertolak belakang, namun ada juga penggabungan dari beberapa aliran konvergensi, mempertemukan pandangan nativisme dan empirisme. Pembawaan dari lahir tidak akan berkembang dengan baik manakala tidak ada dukungan pendidikan maupun lingkungan. Sebaliknya pendidikan maupun lingkungan tidak akan berlangsung dengan baik pada diri anak yang tidak ada pembawaan yang mendukungnya.
B. Implikasi
Bagi aliran Nativisme
- Bagi Nativisme, lingkungan sekitar tidak ada artinya, sebab lingkungan tidak akan berdaya dalam mempengaruhi perkembangan, dan pendidikan tidak berpengaruh sama sekali terhadap perkembangan seseorang.
- Menurut aliran Naturalisme, Aliran ini juga disebut negativisme, karena berpendapat bahwa pendidik wajib membiarkan pertumbuhan anak pada alam. Jadi dengan kata lain pendidikan tidak di perlukan. Yang di laksanakan adalah menyerahkan anak didik kepada alam, agar pembawaan yang baik itu tidak menjadi rusak oleh tangan manusia melalui proses dan kegiatan pendidikan itu.
- Menurut aliran Empirisme:
1. Pendidikan harus diberi sejak awal mungkin
2. Pembiasaan dan latihan lebih daripada peraturan, perintah atau nasehat
3. Anak didik harus diamati dari dekat untuk melihat:
a. Apa yang paling tepat bagi anak itu sesuai dengan umurnya
b. Hasrat-hasrat yang kuat
c. Kecendrungan mengikuti orang tua tanpa merusak anak itu amat kuat
4. Anak harus dianggap sebagai makhluk social, dalam hal ini anak harus diberikan alasan tentang hal-hal yang dituntut darinya
5. Pelajaran di sekolah jangan sampai menjadi beban anak, namun hendaknya menyenangakan dan merupakan suasana bermain yang membuka seluas-luasnya berbagai kemungkinan yang dapat timbul
- Menurut pendapat William Stern tentang aliran Konvergensi:
1. Pendidikan mungkin dilaksanakan
2. Pendidikan diartikan sebagai pertolongan yang diberikan lingkungan pada anak didik untuk mengembangkan potensi yang baik dan mencegah berkembangnya potensi yang buruk.
3. Yang membatasi hasil pendidikan adalah pembawaan dan lingkungan
Aliran konvergensi pada umumnya diterima secara luas sebagai pandangan yang tepat dalam memahami tumbuh berkembang manusia.
C. Saran
Diharapkan kritik dari para pembaca makalah ini agar dalam penyusunan makalah ini lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Purwanto, Ngalim, Drs. M., 2007, Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis, Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Tirtaraharja, Umar dan S. L. La Sulo, 2005, Jakarta: Rineka Cipta